Di era teknologi informasi saat ini, transformasi digital tidak hanya menjadi kebutuhan, tetapi juga sebuah keharusan untuk memastikan bahwa setiap komunitas, di setiap tempat dan wilayah termasuk desa, dapat mengakses peluang yang sama untuk kemajuan. Digitalisasi desa merupakan langkah strategis dalam membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan ekonomi, pemerataan akses informasi, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat pedesaan.
Literasi digital di desa-desa masih menjadi tantangan utama. Masalah ini dikarenakan keterbatasan infrastruktur, seperti koneksi internet yang lambat dan tidak stabil, serta keterbatasan dalam akses perangkat teknologi. Menurut data terbaru, tingkat literasi digital di desa-desa Indonesia masih rendah dibandingkan dengan di perkotaan. Sebuah survei oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2023 menemukan bahwa hanya sekitar 30% penduduk desa memiliki akses terhadap internet, dibandingkan dengan lebih dari 70% di perkotaan.
Selain itu, rendahnya literasi digital juga disebabkan oleh kurangnya pelatihan formal maupun informal mengenai penggunaan teknologi informasi di banyak desa. Inisiatif pemerintah dan LSM untuk meningkatkan literasi digital di desa melalui program-program pelatihan dan subsidi perangkat teknologi telah mulai menghasilkan dampak positif, meskipun masih banyak yang perlu dilakukan untuk mencapai pemerataan akses informasi digital secara menyeluruh.
Desa-desa sering kali menghadapi tantangan dalam hal akses terhadap teknologi modern. Namun, digitalisasi dapat mengubah paradigma ini dengan membuka pintu untuk pemerataan pembangunan, peningkatan kualitas hidup, dan peningkatan kemandirian ekonomi. Peningkatan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat membantu percepatan pemerataan pembangunan antara perkotaan dan pedesaan. Dalam aspek pelayanan publik seperti kesehatan, pendidikan, dan administrasi desa, pemanfaatan teknologi informasi dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Transformasi digital juga dapat meningkatkan transparansi dalam pengelolaan sumber daya publik sehingga mempengaruhi indeks kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara layanan publik.
Digitalisasi juga memberikan peluang untuk pemberdayaan masyarakat. Infrastruktur digital yang disertai talenta digital yang mumpuni dapat diarahkan untuk mengembangkan potensi ekonomi lokal, termasuk dalam bidang pertanian, pariwisata, kerajinan,perdagangan online, dan menciptakan lapangan kerja baru.
Untuk mencapai visi digitalisasi desa, persiapan sumber daya manusia berupa talenta digital menjadi kunci utama. Pelatihan dan bimbingan teknis (bimtek) terkait transformasi digital bisa jadi alternatif persiapan SDM tersebut. Pelatihan ini tidak hanya melibatkan pengenalan teknologi, tetapi juga membangun kapasitas masyarakat desa dalam memanfaatkannya secara produktif serta penanaman digital mindset bagi masyarakat dan juga penyelenggara pemerintahan desa. Berikut beberapa komponen penting dari pelatihan digitalisasi desa:
- Penguasaan Teknologi Dasar: Memperkenalkan masyarakat desa pada penggunaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang relevan dengan kebutuhan mereka, seperti penggunaan smartphone, aplikasi produktivitas, dan manajemen data.
- Pengembangan Keterampilan Digital: Melatih keterampilan dasar seperti navigasi internet, pengelolaan email, pencarian informasi online, dan keamanan digital untuk memastikan keamanan data pribadi dan keuangan.
- Pemberdayaan Digital: Mengajarkan cara memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produk lokal, mengelola inventaris, dan meningkatkan akses pasar global melalui e-commerce dan pemasaran digital.
- Peningkatan Kesadaran Teknologi: Edukasi mengenai manfaat teknologi bagi pembangunan sosial dan ekonomi, serta pentingnya adopsi teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas hidup.
Pelatihan digitalisasi desa bukan hanya tentang menghadirkan teknologi, tetapi juga mengubah paradigma dan membangun kapasitas masyarakat untuk menjadi bagian dari era digital ini. Literasi digital yang meningkat di desa-desa Indonesia menjadi fondasi yang kuat untuk mendorong inovasi lokal dan kesejahteraan masyarakat pedesaan secara menyeluruh. Dengan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil, digitalisasi desa dapat menjadi kunci untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan inklusif.
Qiwii melalui program DigiAct juga menyediakan berbagai platform untuk meng-akselerasi transformasi digital di pedesaan yang meliputi kegiatan Digi Academy, Digi Connectivity, dan Digi Tribe. Beberapa kegiatan pelatihan transformasi digital yang mendukung digitalisasi seperti Pelatihan Kepemimpinan Digital dan Pelatihan Desa Digital.
Maryeni Auliyati
(*This article partially drafted with AI)